Cari Blog Ini

Jumat, 06 Agustus 2010

Surah Al-baqarah 281-286

wattaquu yawman turja'uuna fiihi ilaallaahi tsumma tuwaffaa kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuun
[2:281] Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
[2:281] And guard yourselves against a day in which you shall be returned to Allah; then every soul shall be paid back in full what it has earned, and they shall not be dealt with unjustly.

yaa ayyuhaalladziina aamanuu idzaa tadaayantum bidaynin ilaa ajalin musamman faktubuuhu walyaktub baynakum kaatibun bil'adli walaa ya/ba kaatibun an yaktuba kamaa 'allamahullaahu falyaktub walyumlililladzii 'alayhi lhaqqu walyattaqillaaha rabbahu walaa yabkhas minhu syay-an fa-in kaanalladzii 'alayhi lhaqqu safiihan aw dha'iifan aw laa yastathii'u an yumilla huwa falyumlil waliyyuhu bil'adli wastasyhiduu syahiidayni min rijaalikum fa-in lam yakuunaa rajulayni farajulun wamra-ataani mimman tardhawna mina sysyuhadaa-i an tadhilla ihdaahumaa fatudzakkira ihdaahumaa l-ukhraa walaa ya/ba sysyuhadaau idzaa maa du'uu walaa tas-amuu an taktubuuhu shaghiiran aw kabiiran ilaa ajalihi dzaalikum aqsathu 'indallaahi wa-aqwamu lisysyahaadati wa-adnaallaa tartaabuu illaa an takuuna tijaaratan hadiratan tudiiruunahaa baynakum falaysa 'alaykum junaahunllaa taktubuuhaa wa-asyhiduu idzaa tabaaya'tum walaa yudaarra kaatibun walaa syahiidun wa-in taf'aluu fa-innahu fusuuqun bikum wattaquullaaha wayu'allimukumullaahu walaahu bikulli syay-in 'aliim
[2:282] Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang-piutang (ber-muamalah tidak secara tunai) untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[2:282] O you who believe! when you deal with each other in contracting a debt for a fixed time, then write it down; and let a scribe write it down between you with fairness; and the scribe should not refuse to write as Allah has taught him, so he should write; and let him who owes the debt dictate, and he should be careful of (his duty to) Allah, his Lord, and not diminish anything from it; but if he who owes the debt is unsound in understanding, or weak, or (if) he is not able to dictate himself, let his guardian dictate with fairness; and call in to witness from among your men two witnesses; but if there are not two men, then one man and two women from among those whom you choose to be witnesses, so that if one of the two errs, the second of the two may remind the other; and the witnesses should not refuse when they are summoned; and be not averse to writing it (whether it is) small or large, with the time of its falling due; this is more equitable in the sight of Allah and assures greater accuracy in testimony, and the nearest (way) that you may not entertain doubts (afterwards), except when it is ready merchandise which you give and take among yourselves from hand to hand, then there is no blame on you in not writing it down; and have witnesses when you barter with one another, and let no harm be done to the scribe or to the witness; and if you do (it) then surely it will be a transgression in you, and be careful of (your duty) to Allah, Allah teaches you, and Allah knows all things.

wa-in kuntum 'alaa safarin walam tajiduu kaatiban farihaanun maqbuudhatun fa-in amina ba'dhukum ba'dhan falyu-addilladzii i/tumina amaanatahu walyattaqillaaha rabbahu walaa taktumuu sysyahaadata waman yaktumhaa fa-innahu aatsimun qalbuhu walaahu bimaa ta'maluuna 'aliim
[2:283] Jika kamu dalam perjalanan (dan ber-muamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[2:283] And if you are upon a journey and you do not find a scribe, then (there may be) a security taken into possession; but if one of you trusts another, then he who is trusted should deliver his trust, and let him be careful (of his duty to) Allah, his Lord; and do not conceal testimony, and whoever conceals it, his heart is surely sinful; and Allah knows what you do.

lillaahi maa fii ssamaawaati wamaa fii l-ardhi wa-in tubduu maa fii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihillaahu fayaghfiru liman yasyaau wayu'adzdzibu man yasyaau walaahu 'alaa kulli syay-in qadiir
[2:284] Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[2:284] Whatever is in the heavens and whatever is in the earth is Allah's; and whether you manifest what is in your minds or hide it, Allah will call you to account according to it; then He will forgive whom He pleases and chastise whom He pleases, and Allah has power over all things.

aamana rrasuulu bimaa unzila ilayhi min rabbihi walmu/minuuna kullun aamana bilaahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi laa nufarriqu bayna ahadin min rusulihi waqaaluu sami'naa wa-atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa-ilayka lmashiir
[2:285] Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami denganr dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
[2:285] The apostle believes in what has been revealed to him from his Lord, and (so do) the believers; they all believe in Allah and His angels and His books and His apostles; We make no difference between any of His apostles; and they say: We hear and obey, our Lord! Thy forgiveness (do we crave), and to Thee is the eventual course.

laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa'alayhaa maa iktasabat rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha/naa rabbanaa walaa tahmil 'alaynaa ishran kamaa hamaltahu 'alaalladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamnaa anta mawlaanaa fanshurnaa 'alaa lqawmi lkaafiriin
[2:286] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
[2:286] Allah does not impose upon any soul a duty but to the extent of its ability; for it is (the benefit of) what it has earned and upon it (the evil of) what it has wrought: Our Lord! do not punish us if we forget or make a mistake; Our Lord! do not lay on us a burden as Thou didst lay on those before us, Our Lord do not impose upon us that which we have not the strength to bear; and pardon us and grant us protection and have mercy on us, Thou art our Patron, so help us against the unbelieving people.

Tidak ada komentar: